Komite Olimpiade Korea Selatan menerjunkan tim inspeksi khusus untuk mengaudit keuangan Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) atau PSSI-nya Korsel.

Langkah itu telah dimulai Senin lalu, yang dilanjutkan Jumat (3/2/2012) ini dengan mendesak KFA agar bisa menginvestigasi bekas pengurus KFA untuk menyelamatkan dana yang telah dikeluarkan. Investigasi itu harus digelar karena KFA tidak menjalankan aturan yang mereka miliki.
Sejauh ini, tidak ada tanda-tanda Presiden KFA Cho Chung-yeon bakal mengundurkan diri dari jabatannya terkait isu tersebut, meski Direktur Eksekutif KFA Kim Jin-kook telah mundur pada 27 Januari lalu.

Cho berjanji akan memperbaiki prosedur dan system manajemen keuangan KFA. Ia juga membantah berita yang menyebutkan adanya korupsi di tubuh KFA meski sedang berlangsung penyelidikan atas keuangan KFA dan juga mencuat kritik pengeluaran belanja seorang pengurusnya yang dituduh melakukan penggelapan dana.

Jumat ini, Cho mengatakan, KFA tidak bersalah atas penyalahgunaan keuangan di lembaga yang dipimpinnya. KFA dikritik atas langkahnya membayar salah satu mantan pengurusnya sebesar 150 juta won atau 134.000 dollar AS (sekitar Rp 1,2 miliar ) bulan lalu.

Pengurus KFA yang dimaksud bekerja di Departemen Keuangan KFA sejak 2006. Ia sempat mengancam akan membeberkan keluar masalah terkait pemecatan dirinya, Desember lalu. Ia dipecat karena diduga berusaha menggelapkan keuangan KFA dengan menggunakan poin hasil transaksi kartu kredit KFA.

"Saya tidak pernah berpikir untuk menghindari tanggung jawab atas serangkaian kejadian ini," ujar Cho. "Tidak pernah ada upaya mencicipi dana atau pun hasil penghitungan keuangan."